Bisnis Mie Nyonyor Khas Fendra

Bisnis Mie Nyonyor Khas Fendra

Latar belakang menjadi seorang pengusaha sukses memang bisa berangkat dari mana saja. Bisa dari kalangan menengah ke bawah, bisa dari keluarga yang sulit ekonominya atau bisa juga dari kalangan terpelajar seperti mahasiswa dan yang lainnya. Seperti pengusaha muda yang satu ini, namanya Fendra Agoprilla Putra ia adalah seorang sarjana dengan predikat lulusan terbaik.

 
Pemuda lulusan Ekonomi Manajemen Untag Banyuwangi tersebut memutuskan untuk menjalani bisnis kuliner meskipun dengan predikat lulusan terbaik tentu saja banyak pekerjaan yang sudah menantinya. Dia menceritakan bahwa ia pernah diterima untuk bekerja pada suatu bank dan juga pernah bermain pada bursa saham.

Fendra Agoprilla Putra Mengawali Usaha Dengan Kecil

Lelaki yang akrab disapa Ago tersebut pada mulanya sebenarnya bukan konsentrasi pada bisnis mie, namun lebih memilih berbisnis bakso. Namun kemudian ia berpikir berjualan bakso tidak akan bisa berjalan lebih karena memang produknya tidak bisa tahan lama. Kemudian setelah beberapa hari berjibaku didapur untuk membuat sebuah produk baru, ia menemukan formula dan berhasil membuat menu Mie Nyonyor. Yang menjadi ciri khas dari Mie Nyonyor ini adalah level pedas yang bertingkat dari 0 sampai pada level 5.
Sebelum memutuskan untuk membuka lapak sendiri dan menjualnya secara terbuka, Ago terlebih dahulu melakukan riset kecil-kecilan dengan memanfaatkan teman satu kampusnya. Ia membuat beberapa porsi Mie Nyonyor yang dibagikan kepada teman satu kampus dan meminta pendapat mereka.
Ternyata respon yang didapat sangat luar biasa, teman Ago memberikan respon yang sangat positif. Dari sini, kemudian Ago memberanikan diri untuk membuka warung kecil-kecilan. Dengan modal awal saat itu 1,5 juta, ia nekat membuka warung Mie Nyonyor pertama kali di teras depan rumah dengan dua meja bekas kost-kostan.

Ide Promo Cerdas Bisnis Kuliner

Dalam menjalankan bisnis kuliner Mie Nyonoyr, kesuksesan tidak langsung menghampiri Ago. Dia menuturkan pada saat pertama kali ia membuka warungnya, pelanggan yang datang hanya 20 orang saja, itupun dari teman-teman sekampus nya. Ia pun tidak kurang akal, Ago selalu melakukan promosi untuk lebih mengenalkan Mie Nyonyor pada calon konsumennya. Banyak cara yang ia lakukan dalam rangka promosi untuk menjaring pelanggan. Ia pun mendapatkan ide promosi yang kreatif dan sangat menarik.
Ia menjelaskan bahwa dalam memasarkan produknya, ia sering menggunakan metode pemasaran media sosial untuk mendongkrak penjualan. Selain berpromosi secara langsung pada teman-teman kampusnya, ia sering mengadakan kuis melalui media sosial dengan nama Mie Nyonyor.
Metode kuisnya pun cukup menarik, yaitu dengan mengadakan lomba foto ekspresi kepedasan setelah mengkonsumsi Mie Nyonyor. Ternyata cara itu sangat efektif untuk mendatangkan pelanggan baru, banyak pelanggan yang mengajak temannya untuk mengikuti kuis dengan membeli mie terlebih dahulu.
“Responnya sangat baik, sehingga pelanggan bawa teman satu lainnya. Lewat mulut ke mulut promosinya,” pungkasnya. Dengan teknik promosi yang sangat efektif, warung mie yang ia kelola pun semakin terkenal dan berkembang sangat pesat. Bahkan kemudian berkembang dengan beberapa jenis menu spesial. Ada banyak menu yang tersaji dalam warun mie yang ia kembangkan.
“Ada Mie Nyonyor Saus Bolognese, Ramen Nyonyor, Club Sandwich Panggang dan Salad Buah. Yang mau tambah porsi dan tambah toping juga di sediakan,” jelasnya.

Sukses Dengan Membuka Cabang

Perkembangan pesat mie yang ia kelola membuat ia membuka cabang pada beberapa daerah di Jawa Timur. Jika Anda penasaran dengan mie ini, saat ini mie nyonyor sudah membuka cabang di Jember, Sidoarjo dan ada dua lokasi di Surabaya. Untuk masalah rasa, jangan khawatir, karena mie nyonyor yang berada di cabang-cabang tersebut mendapatkan pasokan bumbu langsung dari Ago sendiri.
Bahkan sebenarnya, permintaan untuk pembukaan cabang baru terus saja berdatangan, sampai ke luar pulau. Namun ia belum bisa menyanggupinya lantaran terbentur dengan pengiriman paket melalui pesawat yang tidak mengizinkan mengirim barang cair seperti bumbu pasta nya.
Saat ini, dengan berbagai cabang warung Mie Nyonyor yang ada, ia mampu menghasilkan omzet berkisar antara Rp. 90 sampai Rp. 100 juta tiap bulannya. Ia juga memiliki 20 karyawan tetap untuk dipekerjakan dalam menjalankan bisnis kuliner nya. Ago sendiri mengaku tidak ada sedikit rasa malu di otaknya, meskipun ia adalah seorang lulusan terbaik di kampusnya namun berjualan mie. Justru sekarang ia merasa bangga dengan apa yang telah dicapainya dengan jerih payah dan kerja kerasnya sendiri.
Advertisement

Baca juga:

------------- READ NEXT -------------