Nikmatnya Rujak Nibung Lhokseumawe Nan Kaya Rasa

Nikmatnya Rujak Nibung Lhokseumawe Nan Kaya Rasa

Beberapa jenis buah akan lebih mantap rasanya jika disantap bumbu rujak. Mulai dari jambu kelutuk, semangka, melon, mangga, pepaya masak, timun, sawo dan lainnya. Bumbunya pun tidak biasa, dalam guyuran bumbu kacang wajib ada buah rumbia, buah batok dan pisang bheung yang membuat bumbunya menjadi kaya rasa. Bumbu rujak seperti ini hanya tersedia di Rujak Nibung, Jalan Exxon Mobil, Lhokseumawe.

Hamid (48) salah satu pemilik Rujak Nibung mengisahkan proses pembuatan rujak yang dikelola diri dan keluarga besarnya itu tidak sesederhana seperti yang dilihat. "Rahasianya selain dari buah yang harus segar adalah dari bumbu rujaknya. Ini melibatkan banyak pihak dan pengerjaan yang rumit," kata pria berkulit putih ini.

Bumbu rujak menjadi faktor penentu suksesnya usaha rujak Aceh. Bumbu rujak terdiri dari kacang tanah gongseng, cabai rawit, gula merah, gula aren cair. Ini adalah bumbu dasar rujak. Gula merahnya harus terbuat dari gula tebu.
Sementara gula aren adalah gula yang terbuat dari air nira. "Gula arennya buatan Kampung Nisam Aceh Utara. Rasanya lebih legit karena aren asli," lanjut Hamid.
Bahan lainnya adalah pisang batu yang diiris tipis.
Namun pisang batu ini tidak boleh banyak banyak, karena rasanya yang sepat. Jika banyak bisa merusak rasa, tapi juga tidak boleh tidak ada. Begitu juga dengan buah rumbia yang bentuk buahnya mirip srikaya kecil tapi keras seperti batu.
Rasanya tidak kalah sepat. Buah batok juga menjadi ratunya untuk bumbu rujak Nibung. Buah batok yang memiliki rasa manis dan aroma yang sungguh harum itu dikeruk isinya, kemudian isinya dicampur dan diuleg dengan bahan bahan lain.
"Buah buah ini termasuk langka. Tapi kami sudah memiliki suplayer sendiri, bagaimanapun kondisinya, buah buah tersebut selalu ada," ungkap Hamid.
Semua bahan-bahan diuleg di atas ulekan batu. Gula aren baru disiram ketika bahan bahan lain sudah diuleg hingga bentuknya mengental. Bumbu rujak baru disiram ketika dipesan oleh pelanggan.
Aneka buah segar khas daerah tropis berkumpul di sini. Ada yang merupakan buah lokal seperti sawo, mangga, jambu lonceng, timun,ubi jalar, bengkoang, tapi banyak juga buah yang didatangkan dari daerah lain.
Seperti Nenas yang didatangkan dari Takengon yang terkenal memiliki buah yang besar dan manis. Sementara jambu kelutuk khusus didatangkan dari Medan.
Berada di Rujak Nibung, selera pelanggan begitu dimanjakan. Tidak lain karena banyaknya pilihan jenis rujak yang disediakan. Pelanggan pun tidak merasa bosan dibuatnya. Ada rujak manis, rujak pedas, rujak uleg dan rujak buah segar.
Rujak manis dan rujak pedas memiliki bentuk yang mirip.


Biasanya disapa rujak serut. Karena buahnya memang diserut. Rujak manis disajikan dalam gelas. Pemanisnya menggunakan gula pasir dan berwarna bening. Sementara rujak pedas, cita rasanya memang pedas karena menggunakan cabai rawit.
Sementara rujak uleg adalah rujak yang buahnya diuleg. Buah pun dipotong lebih kecil, selanjutnya diuleg lagi hingga buahnya menjadi lembut. Selanjutnya diatasnya disiram bumbu rujak dan diakhiri dengan siraman gula nira.
Dan yang paling laris dan menjadi ikonnya rujak Nibung adalah rujak cincang. Ia adalah buah yang dipotong. Selanjutnya disisinya disediakan bumbu rujak yang disajikan terpisah.
Advertisement

Baca juga:

------------- READ NEXT -------------