Medan Utara ,Sentra Produksi Sayur Kota Medan Omzet 600 Juta Setiap Hari

Medan Utara ,Sentra Produksi Sayur Kota Medan Omzet 600 Juta Setiap Hari

Trendingusaha |Medan Utara Adalah meliputi 3 Kecamatan yaitu Medan Marelan, Medan Labuhan dan Medan Belawan. Ketiga kecamatan ini berada dipesisir utara kota Medan , selalin sebagai kecamatan yang selalu identik dengan laut, Medan Utara ternyata mempunyai sentra produksi hasil pertanian yaitu sayuran seperti kangkung, bayam, timun, dan sayuran daun maupun sayuran buah dataran rendah lainnya. Sentra ini berada di sepanjang jalan Rahmat Buddin Kelurahan Terjun Kec. Medan Marelan. Para petani dan tengkulak, dan pembeli dari berbagai sudut kota medan seperti Deliserdang, Binjai dan pedagang sayur dari Pasar Sambu Medan, serta pedagang lokal yang akan menjual sayur-mayur itu kembali kepada konsumen pada pagi harinya. Setiap sore dari mulai jam 3 saling bertemu untuk melakukan transaksi jual beli di tempat ini.Tak ayal, sepanjang jalan ini selalu macet oleh para pedagang dan pembeli yang lalu lalang melakukan kegiatannya masing masing.
Petani sayuran ini berasal dari seputaran Medan Marelan, Medan Labuhan dan Kecamatan Hamparan Perak yang dari hasil pertaniannya bisa memasok sayur sayuran dataran rendak ke sejumlah pasar tradisional Kota Medan.

Dari sentra ini tentu bisa mendongkrak pendapatan petani sayuran dan bisa mengurangi tingkat pengangguran. Namun semakin berkurangnya lahan pertanian yang dimiliki petani membuat usaha ini menjadi tantangan tersendiri ditambah dengan cuaca yang sangat ekstrim baik curah hujan yang tinggi dan hama sayuran yang menyerang, membuat para petani harus bekerja keras untuk menghasilkan sayuran yang mempunyai nilai jual tinggi .

Kecamatan Medan Marelan merupakan sentral penjualan sayur mayur di kawasan Medan Utara. Separuh masyarakat Kota Medan membutuhkan sayur yang berasal dari kawasan utara Kota Medan tersebut, sedikitnya 20 ton berbagai jenis sayur setiap sore terjual dengan omzet mencapai Rp 600 juta. Pembina Himpunan KerukunanTani Indonesia (HKTI) Medan Marelan, Marelan merupakan kecamatan di Kota Medan yang menjadi sentra produksi sayur dengan luas lahan pertanian 174 ha.

Hasil pertanian berupa sayur-mayur, seperti kangkung, sawi, bayam, buah gori, kacang panjang, terung, melinjo, timun, gambas, daun ubi setiap hari dipanen petani di sana yang kemudian pada sore harinya dijual di Pasar Hortikultura Jalan Rahmad Buddin Marelan. Ada sekitar 100 petani yang bertransaksi di Jalan Rahmad Budin hingga Jalan Marelan Raya Kelurahan Rengas Pulau setiap sore dengan uang yang berputar Rp 600 juta.

Transaksi sayur di pasar tersebut berlangsung sangat tradisional, di mana petani yang menjual hasil tanamannya langsung mendapat uang kontan dari pedagang. Menurut Ketua Bidang Kesehatan dan Kebersihan LPM Rengas Pulau, Sukino, kegiatan dagang di lokasi itu sudah berlangsung sejak puluhan tahun silam.

Selain pedagang dari Medan Marelan yang langsung menjual hasil pertaniannya, juga ada sejumlah petani dari Hamparan Perak, Labuhandeli, Percut Seituan, Deliserdang. Bahkan ada juga petani dari Stabat, Langkat yang sengaja membawa hasil pertaniannya ke Marelan, mengingat potensi Pasar Hortikultura tersebut selalu saja ramai para pedagang dan petani bertransaksi.

Saat ini pasar sayur tersebut dikelola oleh LPM Rengas Pulau guna mengatur arus lalu lintas dan kebersihan lokasi pasar yang hanya puluhan meter dari kantor Lurah Rengas Pulau. Peran LPM sengaja dilibatkan sebagai uapaya pemberdayaan masyarakat sekitar dalam menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan pasar.

Sarkawi, petani bayam yang menjual hasil pertaniaan di Pasar Hortikultura Marelan kepada MedanBisnis mengatakan setiap sore dia memasok 15 bal sawi. Setiap bal seberat 10 Kg yang dijual antara 30 hingga 35 ribu. "Harga bayam saat ini masih stabil bila dibandingkan pada bulan lalu yang sempat naik Rp 50 ribu per bal," ujar warga Kelurahan Terjun tersebut.

Sedangkan Paimin yang mengaku bertani sayur sudah lebih 35 tahun di Medan Marelan, berharap Pemko Medan dapat membangun pasar sayur mayur secara permanen di Medan Marelan. "Dengan adanya pasar permanen, petani sayur akan mudah menjual hasil panen," kata warga Kelurahan Rengas Pulau tersebut. 

Sumber : Medan Bisnis
Advertisement

Baca juga:

------------- READ NEXT -------------