Meskipun bukan makanan yang asli berasal dari tanah nusantara, namun burger kini sudah menjadi menjadi salah satu kuliner
yang banyak dikonsumsi utamanya bagi warga perkotaan. Lewat gerai-gerai
makanan cepat saji hingga pedagang keliling, para penikmat burger saat
ini bisa mendapatkan roti ampit daging tersebut dengan lebih mudah.
Namun yang menarik adalah kini semakin
banyak pula varian burger yang telah dikreasikan agar lebih bisa
diterima oleh lidah masyarakat Indonesia. Mulai penggunaan dagingnya,
saus, hingga bentuk serta penyajian unik menjadi senjata pemasaran
burger agar lebih menarik pelanggan lokal.
Salah satunya yakni kreasi Black Burger.
Dikembangkan oleh seorang anak muda bernama Rinanda Halfi Muhamad,
usaha kuliner Black Burger kini telah berkembang bahkan memberikan
keuntungan yang cukup besar.
Latar Belakang Berkembangnya Black Burger
Kesuksesan sebuah usaha memang terkadang
sangat sulit ditebak dari mana datangnya. Bagi sebagian orang, mungkin
usaha tersebut memang telah difikirkan dan direncanakan sejak jauh-jauh
hari. Namun tidak dengan penggagas bisnis Black Burger. Rinanda Halfi
Muhamad atau yang akrab disapa Halfi tersebut justru memulai bisnis dari
sebuah musibah yang ia alami.
Kisahnya membangun bisnis Black Burger
dimulai saat dirinya masih menjadi mahasiswa di salah satu universitas
negeri di Bandung. Kala itu, di perkuliahan ia juga menjabat sebagai
seorang bendahara untuk angkatannya. Namun naas pada suatu hari ketika
sedang membawa uang kas dari satu angkatannya, Ia mengalami sebuah
kecelakaan.
Ia yang membawa mobil lantas tak
sadarkan diri dan tidak bisa mengamankan uang dalam jumlah besar yang ia
bawa tersebut. Ketika sadar, ia baru tahu bahwa uang kas tersebut raib
dari mobilnya. Dugaannya kala itu, uang tersebut diambil orang warga
jahil yang memanfaatkan momen saat ia tak sadarkan diri.
Nasi telah menjadi bubur, apa yang
terjadi tidak bisa diulang kembali. Kondisinya yang terluka akibat
kecelakan kini bertambah parah karena dia terpaksa harus mengganti
seluruh uang rekan-rekannya tersebut. Hal tersebut tak pelak menjadi
pukulan besar bagi Halfi untuk mencari jalan keluar yang terbaik, tapi
menjadi titik balik dirinya hingga akhirnya berkenalan dengan dunia
bisnis.
Tak mau larut dalam masalah yang sedang
ia hadapi. Halfi bangkit dan mulai mencari tambahan uang untuk membayar
uang kas yang telah hilang tersebut. Pada awalnya bisnis yang coba
dijalani adalah usaha kaos, namun lambat laun usaha tersebut berganti
menjadi usaha kuliner yakni burger.
Mendirikan Black Burger
Yang menjadi motivasi utama mengapa
memilih burger adalah besarnya animo masyarakat kota terhadap kuliner
Burger. Halfi melihat gerai besar seperti Burger King serta Mc. Donal’s
saja tiap hari banyak dikunjungi konsumen setianya. Belum lagi dengan
penjaja burger keliling ternyata juga mampu menarik minat konsumen
menengah kebawah untuk ikut menggemari kuliner “bule” tersebut.
Jadilah ia mulai berfikir burger seperti
apa yang hendak ia jual. Halfi berfikir keras untuk menciptakan burger
dengan citarasa yang unik dan berbeda dari yang lain. Setelah proses
pencarian, trial and error produk Black Burger ala Halfi pun lahir.
Yang menjadi kelebihan utama dari Black
Burger adalah warna hitam eksotis yang berasal dari campuran bumbu
kluwek. Kluwek sendiri adalah rempah asli Indonesia yang umumnya
digunakan untuk membuat kuliner rawon. Fungsi dari kluwek selain
memberikan warna hitam serta memberikan citarasa yang cukup khas.
Selain itu produk Black Burger juga
dihidangkan dalam varian yang amat beragam. Kini setidaknya ada 28
variasi burger yang ditawarkan oleh Black Burger. Kesemuannya tersebut
hadir dalam 3 pilihan isian yakni manis, pedas serta original. Yang
menarik dari produk asli Bandung ini adalah juga terdapat menu vegerian
yakni burger isian tempe untuk mengganti daging di dalamnya.
Setelah dikembangkan beberapa bulan,
nyatanya minat konsumen pada Black Burger bisa dibilang cukup tinggi.
Bahkan bisnis kuliner tersebut telah berkembang hingga menghasilkan
omset penjualan lebih dari 60 juta.
Mengenai pengembangan bisnis, kini Black
Burger telah memiliki 2 buah cabang di seputaran Bandung. Namun ke
depan sang pemilik berharap bisnis Black Burger bisa berkembang lebih
besar lagi bahkan hingga bisa menyaingi produsen besar seperti Burger
King dan Mc. Donald.
Advertisement