Petis adalah salah satu pengolahan hasil laut berupa pemanfaatan lemak atau sari aromanya, Petis memiliki warna kecokelatan sampai warna hitam ini karena proses
pembuatan petis menggunakan gula merah. Petis biasanya berbentuk pasta
yang pekat dan kental. Petis biasanya dijual dengan kemasan cup plastik
dan digunakan sebagai bumbu atau pelengkap dalam berbagai hidangan makanan.
Ada tiga macam petis yaitu petis ikan, petis udang dan petis lorjuk.
Lorjuk adalah jenis kerang bambu. Khusus untuk petis ini banyak
digunakan oleh masyarakat di Madura. Petis Madura memiliki rasa
cenderung asin jika dibandingkan dengan petis lainnya. Warnanya pun
lebih cerah yaitu merah kecokelatan.
Petis dalam kemasan
bisa langsung dapat digunakan untuk membuat sambal atau bumbu hidangan
lainnya. Untuk membuat sambal petis atau rujak cingur biasanya
menggunakan dua jenis petis yang berbeda. Yaitu jenis petis yang enak
dan petis yang kurang enak.
Petis enak adalah petis asli
yang dalam proses pembuatannya tidak menggunakan bahan pengental. Lain
halnya dengan petis tidak enak. Petis ini menggunakan tepung sebagai
pental dan penambah volume.
Petis pada awalnya adalah kuliner jawa Timuran, namun seiring dengan perkembangan kuliner nusantara, petis sudah menjadi produksi kuliner nusantara.
Tidak ada salahnya anda melirik potensi ini jika :
- Akses lokasi sobat berada di daerah pantai dengan penghasil ikan dan udang.
- Selisih bahan baku pembuatan petis (Ikan, Udang, Gula merah) dengan harga jual yang tinggi.
- Minat yang tinggi akan kuliner masyarakat tentang gurihnya petis.
- Punya akses kepada pabrik atau lokasi pengolahan petis untuk memasok bahan bakunya.
- Punya akses penjualan hasil produksi ke distributor atau langsung kepada konsumen seperti rumah makan , tempat penjualan oleh oleh, restoran , gerai gerai menjual tahu sumedang, olahan ayam dengan bumbu petis, rujak petis atau makanan khas Surabaya seperti lontong kupang, rujak cingur, semanggi, tahu campur dan lain lain)
Jenis
ikan yang diganakan untuk petis adalah udang, ikan layang dan tongkol walang.
Harganya antara Rp.30.000,00/kg. Untuk ukuran yang paling kecil seharga
Rp.5.000,00.
1.Petis udang /ikan adalah hasil pengolahan kaldu / sari udang atau ikan yang diberi bumbu-bumbu,sehingga berbentuk pasta yang berwarna cokelat kehitaman dan mempunyai aroma yang khas.
Petis dapat dibuat dari :
– Udang / ikan
– Sisa-sisa udang pemanfaatan limbah kepala dan kulit dan
– Sari ikan dari pembuatan ikan pindang.
Petis dapat dibuat dari :
– Udang / ikan
– Sisa-sisa udang pemanfaatan limbah kepala dan kulit dan
– Sari ikan dari pembuatan ikan pindang.
Bumbu :
Pada pembuatan petis ikan dan udang, bumbu-bumbu yang ditambahkan
adalah gula merah / putih dan garam. Untuk mempercepat proses
pengentalan dan memperbaiki konsentrasi dapat ditambah bahan-bahan
pengental, seperti tepung beras, tapioka atau air tajin.
Pengolahan :
Ada 2 cara pengolahan petis, yaitu yang berasal dari sari udang dan daging udang / ikan
Cara pengolahan petis dari sari udang :
- Bersihkan dan cuci udang / sisa-sisa kepala dan kulit udang
Rebus dengan air hingga mendidih ( untuk 0,5 kg udang direbus dalam 2 liter air selama 40 – 45% menit )
Saring air rebusan tersebut dan beri bumbu-bumbu, seperti : gula dan garam
Panaskan kembali hingga mengental dan berbentuk pasta
Dinginkan dan masukkan dalam wadah plastik atau botol
- Udang dicuci bersih dan ditumbuk halus kemudian diremas-remas dengan tangan sambil diberi air dan disaring
Lakukan pekerjaan ini sampai 3 kali
Sebagai pedoman, untuk 0,5 gr udang diperlukan 3 liter air yang pengunaannya bertahap sebanyak 3 kali yang diperlakukan sama seperti diatas
Hasil saringan dipanaskan sambil diberi bumbu garam dan dan gula merah secukupnya sampai mengental
Dinginkan dan tempatkan dalam wadah plastik / botol
Advertisement