Trendingusaha | Usaha kuliner tidak akan pernah mati. Jika Anda penyuka memasak dan kreasi berbagai resep masakan, membuka usaha kuliner adalah pilihan tepat.
Selain itu bagi petualang kuliner, dalam kondisi menghemat pun mungkin bisa sengaja mengerem membeli keperluan sekunder, yaitu pakaian beserta aksesoris-nya. Akan tetapi coba saja dalam kondisi lapar, mereka pasti tidak akan sungkan-sungkan untuk mengeluarkan kocek berapa pun untuk membeli makanan.
Selain itu bagi petualang kuliner, dalam kondisi menghemat pun mungkin bisa sengaja mengerem membeli keperluan sekunder, yaitu pakaian beserta aksesoris-nya. Akan tetapi coba saja dalam kondisi lapar, mereka pasti tidak akan sungkan-sungkan untuk mengeluarkan kocek berapa pun untuk membeli makanan.
Dengan demikian, tak heran bila beberapa tahun belakang ini banyak pebisnis makanan
bertebaran di mana-mana, mulai dari pedagang makanan tradisional dengan
istilah pedagang kaki lima, hingga pedagang makanan modern yang diklaim
sebagai pengusaha kafe dan restoran.
Mungkin Anda pun kini bisa mulai mencoba hal serupa. Kendati
demikian, bukan berarti untuk mendapatkan keuntungan yang besar, Anda
cenderung memilih membuka kafe dan restoran sebagai permulaan usaha
makanan Anda.
Sebaiknya Anda memilih yang memang sesuai dengan keahlian dan minat
Anda, sehingga dapat menjalankan usaha dengan nyaman dan tanpa beban.
Satu hal yang harus Anda hindari adalah membuka usaha hanya karena
mengikuti tren, tanpa tahu cara menjalankannya,"
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan saat memulai usaha makanan, seperti dikutip dari Laruno.com,
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan saat memulai usaha makanan, seperti dikutip dari Laruno.com,
1. Modal awal usaha
Banyak cara untuk menutupi kekurangan modal, misalnya melalui mencari
rekanan yang bisa diajak kerja sama, meminjam ke koperasi atau bank
melalui penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) untuk pelaku UKM.
Jika modal Anda sangat tipis dan ingin melakukannya sendiri itu lebih baik, karena Anda tak akan pusing dalam hal lain Anda dapat fokus dalam hal pemasaran, namun berhematlah untuk tambahan modal kelak, misalkan Anda ingin menjadi pengusaha keripik, Anda membuat keripik singkong dengan modal hanya Rp 10 ribu, Anda goreng dan bungkus menjadi 40 bungkus dengan harga satuan Rp 500.
Jika modal Anda sangat tipis dan ingin melakukannya sendiri itu lebih baik, karena Anda tak akan pusing dalam hal lain Anda dapat fokus dalam hal pemasaran, namun berhematlah untuk tambahan modal kelak, misalkan Anda ingin menjadi pengusaha keripik, Anda membuat keripik singkong dengan modal hanya Rp 10 ribu, Anda goreng dan bungkus menjadi 40 bungkus dengan harga satuan Rp 500.
Sisihkan separuh keuntungan untuk tambahan modal, menjadi 50, 60,
100, 500 dan bukan hal mustahil hingga ribuan bungkus atau pabrikan.
Jika memilih usaha patungan, sebaiknya Anda membuat surat perjanjian
yang mengatur pembagian wewenang dan hasil usaha guna menghindari
masalah di kemudian hari.
Jika meminjam dari lembaga keuangan, maka biasakan untuk membuat laporan keuangan setelah usaha berjalan. Laporan keuangan tersebut mencantumkan pemasukan, pengeluaran, dan aset usaha yang dimiliki. Hal ini dilakukan agar lembaga keuangan tersebut mengetahui secara pasti perkembangan usaha Anda.
Jika meminjam dari lembaga keuangan, maka biasakan untuk membuat laporan keuangan setelah usaha berjalan. Laporan keuangan tersebut mencantumkan pemasukan, pengeluaran, dan aset usaha yang dimiliki. Hal ini dilakukan agar lembaga keuangan tersebut mengetahui secara pasti perkembangan usaha Anda.
2. Lokasi usaha
Pilihlah lokasi usaha yang banyak dikunjungi atau dilalui banyak
orang. Saat menentukan lokasi usaha juga harus memperhitungkan modal
yang akan dikeluarkan. Jangan sampai modal Anda terkuras hanya untuk
menyewa atau membeli tempat usaha, Anda pun dapat melakukannya tanpa
mempunyai tempat usaha tapi dengan menitip produk usaha Anda dengan
memilih ke lokasi strategis atau tempat usaha mitra Anda.
Sejumlah lokasi usaha makanan yang strategis antara lain di sekitar sekolah atau kampus, kawasan perkantoran, lingkungan pasar dan mal, perumahan, dan tempat wisata.
Sejumlah lokasi usaha makanan yang strategis antara lain di sekitar sekolah atau kampus, kawasan perkantoran, lingkungan pasar dan mal, perumahan, dan tempat wisata.
3. Menu andalan
Sebelum memulai usaha, sebaiknya Anda melakukan survei terlebih dahulu tentang menu yang beredar di pasar. Lalu, pilihlah menu yang belum banyak dijual di sana guna mengurangi tingkat persaingan. Namun pilihan menu tersebut harus disesuaikan dengan target pasar atau konsumen.4. Pemasok bahan baku
Memiliki pemasok tetap yang dapat memasok semua bahan baku produksi setiap harinya sangat dianjurkan guna kelancaran proses produksi. Selain bisa mendapatkan harga relatif murah, Anda pun dapat menjadi orang kepercayaan jika Anda dalam keadaan sulit atau terjepit modal, selain itu Anda juga bisa diprioritaskan bila suatu saat bahan baku yang Anda butuhkan langka di pasaran. Usahakan memiliki lebih dari satu pemasok sebagai alternatif bila pemasok yang satu tidak bisa menyediakan permintaan.Pembelian bahan baku dari pemasok ini biasanya menggunakan sistem pembayaran kredit atau tunai dengan potongan harga. Besarnya potongan harga relatif, tergantung kesepakatan kedua belah pihak, tapi pada umumnya berada pada kisaran 15-20 persen.
5. Sumber daya manusia (SDM)
Idealnya, karyawan terbagi ke dalam kelompok tukang masak, pelayan, dan kasir. Namun, bila usaha tergolong kecil, seorang asisten yang dapat mempermudah pekerjaan Anda itu saja sudah lebih dari cukup. Jangan lupa untuk memerhatikan kesejahteraan karyawan dengan memberi gaji sepadan dan tepat waktu. Hal ini untuk menjaga kestabilan keterampilan dan kesiapan karyawan.6. Target pemasaran
Menyesuaikan jenis usaha dengan target pasar merupakan salah satu kunci sukses menjalankan usaha makanan dan minuman. Walaupun Anda menawarkan harga murah meriah, tapi tidak sesuai dengan selera konsumen ini bisa menjadi kendala.7. Promosi yang tepat
Promosi dari mulut ke mulut hingga saat ini tetap menjadi andalan promosi usaha Anda ke banyak orang. Ini berhasil jika Anda bisa memuaskan konsumen dan nanti mereka pun bisa menjadi pelanggan setia.Dari pelanggan setia ini lah cerita tentang keunggulan usaha Anda akan menyebar ke publik. Bila ada dana lebih, tak ada salahnya mempromosikan usaha lewat media, seperti spanduk, papan nama, pamflet, leaflet, atau lewat jejaring sosial yaitu Facebook atau twitter.
8. Perizinan usaha
Demi keamanan dan kenyamanan usaha, pastikan Anda mengurus surat izin usaha dari instansi pemerintahan atau pihak berwenang setempat.Jika usaha semakin berkembang dan besar, ada baiknya segera mengurus Nomor Pokok Wajib pajak (NPWP) bagi usaha Anda, mengurus perizinan ke Kementerian Kesehatan, bahkan kalau bisa mengurus sertifikasi halal untuk semua produk usaha Anda ke Majelis Ulama Indonesia (MUI).
9. Sikap dan perilaku
Penting untuk menjaga sikap maupun perilaku Anda saat berhadapan konsumen, semakin Anda ramah dan sopan maka akan semakin banyak konsumen yang berniat menjadi pelanggan Anda. Coba Anda bayangkan apakah Anda mau berbelanja pada pedagang yang sombong, pelit atau jutek? Apalagi kalau kucel dan dekil.10. Berdo'a dan terus berusaha pantang menyerah
Bekerja sambil berdoa adalah kunci keberhasilan Anda, berjuanglah dan teruslah berdoa kepada yang Maha Pemberi dan Pengatur Rezeki, karena dialah yang menilai hasil kerja keras Anda, jangan sesekali memakai magic dalam usaha karena sudah pasti akan hancur walau cepat berkembang, berusahalah bersih.Nah, tips-tips yang diambil dari pengalaman tersebut di atas mungkin bisa jadi masukan bagi Anda yang tertarik untuk membuka usaha makanan dan minuman.
Sekarang, saatnya Anda tentukan menu makanan atau minuman apa yang akan Anda pilih. Anda tidak akan pernah tahu bila Anda tidak mencoba-nya, ide dapat di buat dari hal sekecil mungkin sesuai kemampuan anda, jangan sia-siakan setiap peluang yang terbuka di depan anda.
Advertisement