Naya, Enterpreneur Cilik Sukses Jualan Mainan Slime

Naya, Enterpreneur Cilik Sukses Jualan Mainan Slime

Sempat disebutkan pada sebuah artikel sebelumnya bahwa sebenarnya Indonesia mempunyai kesempatan yang sangat besar bahkan untuk bersaing dengan negara-negara maju di seluruh dunia. Salah satu faktor pendukung yang paling penting adalah, Indonesia mempunyai generasi muda dengan segudang potensi dan juga kreativitas tanpa batas.
Anda ingin bukti? Tengok saja kisah dari Almeyda Nayara Alzier. Meskipun masih berusia sangat belia, siswa kelas 4 sekolah dasar ini sudah mempunyai pandangan yang panjang untuk mengembangkan sebuah bisnis. Yang unik adalah, bisnis yang ia tekuni bukanlah hal yang terlalu jauh dari dunianya, ia berbisnis mainan yang bernama “slime”.

Dan siapa sangka, berkat  kreativitas dan usaha keras dalam memasarkan mainan yang sedang hits ini, Naya, panggilan akrabnya, mampu mendatangkan pundi keuntungan dalam jumlah yang bisa dibilang luar biasa besar bahkan mencapai puluhan juta setiap bulan.

Awal Mula Berkenalan Dengan Dunia Bisnis

Hampir sama dengan kebanyakan anak lainnya, Almeyda Nayara Alzier atau Naya juga sangat suka bermain dan mengoleksi barang-barang lucu. Sebagai anak perempuan, tidak aneh rasanya jika mereka sangat menggemari beragam benda seperti aksesoris ataupun mainan yang menonjolkan karakter unik, imut dan lucu.
Hingga suatu hari, di sekolah ia melihat kakak kelasnya bermain sebuah mainan unik yang belum pernah dilihat sebelumnya. Mainan yang kemudian usai diselidiki bernama slime ini, merupakan sejenis benda liat yang bisa dimainkan dengan berbagai cara. Karena ia memang sangat suka dengan benda yang unik, seketika itu juga Naya langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.

Usaha Keras Merintis Kreativitas

Yang menarik, mungkin akan cukup berbeda dengan anak pada umumnya. Ketika menginginkan sesuatu mainan mereka cenderung langsung meminta pada orang tua untuk diberikan mainan tersebut. Dan ini tidak berlaku bagi Naya. Ia justru tertantang untuk membuat sendiri mainan tersebut.
Memang bukan hal yang mudah mengingat pada waktu itu slime memang belum terlalu tenar. Namun beruntung, Naya berhasil menemukan tutorial bagaimana cara membuat slime lewat situs berbagi video YouTube. Dari situlah ia kemudian meminta sang bunda untuk “memodali” slime pertama buatannya.
Dengan uang Rp50ribu, Naya kemudian membeli semua bahan seperti lem, deterjen, pewarna serta bahan pelengkap lain yang dibutuhkan untuk membuat slime. Setelah proses pembuatan perdananya tersebut. Ternyata slime buat Naya gagal memberikan hasil yang diinginkan.
Kendala semakin muncul, terlebih ketika sang ibu merasa keberatan karena Naya yang sering membuat rumah berantakan dengan “proyek”nya tersebut. Namun Naya sama sekali tidak menyerah, bahkan ketika sering mendapat omelan dari sang bunda, ia tempat nekat terus membuat slime bahkan secara sembunyi-sembunyi di kamar mandi.
Dan akhirnya setelah mencoba dan terus mencoba, Naya berhasil membuat slime yang dirasa sempurna.

Kepikiran Untuk Berjualan

Dari situ kemudian Naya sering memainkan slime dan dilihat oleh kawan sebayanya. Tidak sedikit dari teman Naya yang kemudian kepincut dan ingin memiliki slime seperti milik Naya.
Berbekal pengalaman ketika menjalani salah satu program sekolah “Entrepreneur Day”, dimana setiap siswa diminta untuk membuat dan menjual barang apapun, gadis manis bermata lentik ini langsung berpikir untuk menjual slime buatannya. Tidak hanya dijual secara langsung kepada teman-temannya yang ada di sekolah, slime yang dipatok Rp8000 per cup ini juga juga coba ia pasarkan melalui fasilitas online.
Dengan bantuan sang kakak, ia membuat akun Instagram @Nayaslime18 untuk memasarkan produk slime buatannya. Usaha tersebut tentu tidak langsung membuahkan hasil. Awalnya akun Instagram miliknya hanya di follow oleh 12 orang  yang kesemuanya merupakan sanak saudara Naya sendiri. Kemudian ia meminta kepada para teman untuk mempromosikan akun Instagramnya agar lebih dikenal banyak orang.
Dari titik inilah, perlahan bisnis online milik Naya dikenal oleh banyak orang. Bahkan hanya berselang beberapa bulan saja, Naya yang saat ini sudah dibantu oleh beberapa karyawan untuk memproduksi slime aneka warna ini, telah mendapat order hingga mencapai ratusan buah tiap bulannya. Yang luar biasa, kabarnya Naya mampu mengantongi omset hingga mencapai Rp60 juta per bulan dari bisnisnya tersebut.

Meskipun telah mampu menghasilkan pendapatan secara mandiri di usia yang masih belia, pemikiran Naya ternyata juga tak kalah inspiratif dalam menyikapi kesuksesannya tersebut. Ketika banyak orang sukses justru berusaha untuk menutup rapat rahasia bisnisnya, Naya justru tak sungkan untuk membagikan step-step cara membuat slime seperti yang dibuat lewat video yang diunggah di YouTube.
Ia berfikir ini adalah salah satu cara berbagi selain dengan bantuan finansial. Dalam satu kutipan, Naya menyebut, “Sedekah itu bukan seperti 2-1=1, tapi 2-1=4. Sedekah itu melipatgandakan!”



Advertisement

Baca juga:

------------- READ NEXT -------------