Tips Aman Menghindari Pembobolan ATM Melalui Skimming

Tips Aman Menghindari Pembobolan ATM Melalui Skimming


Pembobolan rekening bank melalui mesin ATM dengan modus skimming masih sering terjadi dan rentan terjadi. Hal ini sering terjadi pada kartu ATM yang masih menggunakan magnetic stripe atau pita berwarna hitam yang terletak dibagian belakang kartu. Untuk menghindarinya jelas harus hati hati dan memahami betul teknik pelaku skiming dalam beraksi. Jika hal ini menimpa jelaskan sedetail mungkin kejadian. Lapor ke bank, bahwa telah transaksi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Pelaku pembobol ATM punya cara khusus untuk melancarkan aksinya. Cukup dengan menggunakan PC/laptop dengan software decoder hingga encoder kartu khusus. Selain itu juga menggunakan kartu magnetik kosong untuk mebaca kartu yang telah di skim. Setelah dipelajari celah keamanan oleh pelaku,  skimmer bisa langsung bekerja.

Setidaknya ada 4 cara untuk menghindari pembobolan ATM melalui Skimming, berikut diantaranya :

1. Segera Ganti Kartu dari Magnetic Stripe Menjadi Kartu Chip


Saat ini perbankan sudah berupaya meningkatkan keamanan untuk transaksi nasabahdengan cara mengganti kartu debit yang sebelumnya menggunakan magnetic stripe (pita magnetik) ke teknologi chip.Magnetic stripe adalah garis hitam di bagian belakang kartu debit. Sedangkan chip adalah bagian kotak kecil berwarna emas di depan kartu debit. Target pelaku skimming adalah kartu dengan magnetic strip. Cukup dengan waktu 1-2 detik untuk dapat menyalin data dari stripe ke skimmer, ATM sudah terbobol. Ada 2 jenis kartu ATM chip yaitu kartu yang hanya dilengkapi Chip saja dan kartu yang dilengkapi chips dan magnetic strips atau double technology. Double technologi bertujuan untuk mengakomodasi mesin EDC di merchant merchant yang belum mendukung Chips. Demikian seperti yang diungkapkan oleh Ruby Alamsyah, Analyst Digital Forensik.

Selain itu Direktur PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Dadang Setiabudi mengungkapkan hingga Maret migrasi ke chip saat ini sekitar 50% dari total kartu debit BNI. Awal 2020 ditargetkan bisa terealisasi 100%.

2. Gunakan ATM Di Lokasi Aman


Gunakan mesin ATM yang berada di tempat keramaian misalnya mesin perkantoran, kantor cabang hingga di mini market. Bahkan lebih baik cari lokasi ATM dengan penjaga keamanan 24 Jam. Hal ini bertujuan selain menjaga keamanan saat mengambil uang juga menjaga agar mesin ATM tidak disusupi mesim skimmer.
Oleh karena itu setisp kali datang ke mesin ATM harus teliti memeriksa mesin apakah ada alat tambahan atau tidak. Misalnya di mulut mesin untuk memasukkan kartu, perhatikan adakah alat tambahan, miisalnya aksesories menggunakan double tape atau bahan yang bisa dipasang dan dilepas dengan mudah.

3. Lengkapi Fitur SMS Banking


Fitur notifikasi SMS banking juga sangat diperlukan. Karena setiap saat kita memeriksa histori rekening. Dengan notifikasi ini, maka aliran dana yang keluar masuk rekening bisa terdeteksi cepat dan langsung bisa dilakukan pemblokiran.

4. Ganti PIN ATM Secara berkala


Usahakan mengganti nomor PIN di mesin ATM yang berlokasi di kantor bank.Selanjutnya selalu tutup papan angka ketika memasukan nomor PIN. Jika ada yang mencurigakan bisa langsung dibuat laporan ke bank

BNI terus berupaya untuk mengembangkan sistem untuk membantu pengamanan transaksi nasabah seperti mengingatkan penggantian rutin PIN ATM di mesin dan penyediaan pilihan aktivasi transaksi ATM di luar negeri.


Selain 3 cara diatas pihak Bank juga harus proaktif menjaga keamanan ATM baik dengan CCTV yang berkualitas dan berbagai hal yang menyangkut keamanan ATM. Direktur PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Dadang Setiabudi menjelaskan selain edukasi, BNI juga berupaya untuk melakukan pengamanan fisik mesin ATM untuk mencegah pemasangan alat skimming di mesin ATM  selain meningkatkan fitur keamanan dari semua perangkat transaksi yang berhubungan dengan mesin EDC, ATM, mesin setor tunai dan sistem internal BNI lainnya.

Advertisement

Baca juga:

------------- READ NEXT -------------